Thursday, April 07, 2016

Rahasia Berkomunikasi Dengan Konsumen

Pasti Anda sudah tahu bahwa cara ber komunikasi dengan konsumen adalah hal paling penting. Salah sedikit bisa berarti gagal, disini kuncinya, lalu apa rahasia saya? silakan anda bungkus semuanya dalam tulisan dibawah ini.

Pagi-pagi sekali saya sudah berangkat ke lokasi proyek yang berjarak sekitar 30 km dari tempat tinggal saya, saya tidak mau terlambat untuk menyambut calon konsumen pertama saya. Setiba di lokasi tidak seorang pun yang saya temui, tentu saja karena memang belum ada aktifias apa-apa. Tidak lama kemudia sebuah mobil panther warna biru tampak mendekati lokasi proyek, saya lansung berfikir bahwa yang datang adalah pak Budi.

Setelah berhenti kelihatan seorang pria yang terlihat masih muda clingak clinguk ragu, lalu saya lansung mendekati, pak Budi menanyakan pada saya,

“maaf pak numpang tanya, dimanakah lokasi proyek abcd”
“oh betul sekali ini lokasi nya pak, kebetulan sekali saya adalah marketing nya, apakah bapak adalah pak Budi yang kemaren menelpon?”
“betul pak, saya pak Budi” pak budi memang tidak terlalu suka basa basi, dengan mimik heran beliau lansung menanyakan,
“ Jadi belum ada perumahan yang tumbuh ya pak”?
“dengan meyakinkan saya menjawab, iya belum pak, kami sengaja tidak membangun terlebih dahulu, sebab kami ingin lebih mengutamakan selera konsumen, tidak mutlak seperti gambar yang di brosur, jadi bapak bisa pesan model sesuai keinginan bapak”

( sebenarnya ini hanya trik saya untuk tetap terlihat profesional, sekaligus menepis keraguan calon konsumen )

“jadi semua nya masih kosong ya pak”?
“ betul pak semua masih kosong, tapi sudah banyak yang menelpon ke kantor kami hanya saja mereka belum sempat kesini pak, bahkan ada yang langsung boking kavling yang mereka lihat dari site plan, kebetulan pak Budi orang pertama yang lansung datang ke lokasi kita ini, dan saya pikir pak Budi orang yang beruntung karena bisa langsung memilih lokasi mana yang bapak inginkan” kata saya sambil bercanda, pak Budi pun ikut tertawa.

“ oh kavling mana yang di booking orang itu pak ”?
“dia meminta blok A no 2 ini pak, tapi saya menolak nya, sebab memang kami menerapkan booking fee untuk konsumen yang mau booking lokasi yang di inginkan sebesar 10 juta rupiah, dan uang booking fee nya nanti kita akumulasikan dengan harga total rumah, anggaplah sebagai tanda jadi” kata saya sambil tertawa ringan.
“oh begitu ya pak”
“betul pak”

Singkat cerita Pak Budi akhirnya membeli rumah di A no 2.Dengan membayar booking fee sebesar 10 juta sebelumnya, lalu uang booking fee itu kami belikan ke material untuk pekeerjan permulaan, termasuk pasir, batu, semen dan lain-lain, untuk pembayaran selanjutnya Pak Budi kami wajibkan membayar Down Payment atau uang DP sebesar 20% dari harga rumah (270 juta) atau sekitar 54 juta Rupiah, Dengan sejumlah itu kami sudah bisa menyelesaikan pembangunan rumah hampir 100% dengan cara kerja sama dengan toko material.

Kerja sama dengan toko material itu penting sekali, hanya saja diperlukan sedikit trik bagaimana caranya supaya toko material mau bekerja sama dengan kita. Anda bisa melahap trik itu pada tulisan Cara Menjalin Kerja Sama Dengan Toko Material

No comments:

Post a Comment