Wednesday, March 30, 2016

Cara Membeli Lahan Perumahan Tanpa Uang

Apakah anda tahu rata-rata developer tidak punya uang? Namun mereka sanggup membeli lahan milyaran rupiah tanpa uang sama sekali. Saya sendiri melakukan itu. Mau tahu caranya? simak di bawah ini.

Sebenarnya yang saya lakukan tidak benar-benar membeli, namun saya hanya mengajak yang punya lahan untuk bekerja sama, seperti yang di ajarkan oleh rekan saya pada artikel ini

Setelah berhari-hari saya berpetualang mencari lahan strategis untuk bisnis perumahan akhirnya saya menemukan lokasi yang pas menurut perhitungan saya, ingat! hati-hati untuk memilih lahan perumahan anda tidak boleh asal beli saja, perlu anda ketahui apa saja hal-hal yang harus anda perhatikan sebelum membeli lahan untuk di bangun perumahan, simak juga bagaimana saya berpakaian dan berpenampilan ketika menemui si empunya lahan supaya meyakinkan. dan apa yang paling penting yang harus anda lakukan supaya calon mitra kita mau menyerahkan lahan nya untuk di bangun oleh anda? Apakah harus meyakinkan mereka dengan menggunakan mobil mewah? Apakah dengan stelan jas temahal? Tidak ! itu kuno, saya tidak melakukan itu sama sekali, lalu bagaimana caranya. Simak semuanya di propertyliar.blogspot.com.

saya tidak sabar untuk menemui rekan bisnis saya kembali. Dengan bersemangat saya melaporkan bahwa saya memnemukan lahan strategis untuk di bangun perumahan, memang tidak terlalu luas hanya lebih kurang 3000 m2 tapi lokasi nya di tengah kota dan dekat dengan sekolah serta perkantoran dan yang tak kalah penting harganya juga cukup murah, waktu yang punya tanah mengatakan (untuk selanjutnya orang yang punya tanah saya sebut saja pak Basri) bahwa dia akan menjual tanahnya dengan harga 200rb per m2 nya, memang harga itu tidak terlalu mahal,  tapi sebenarnya untuk ukuran daerah saya harga tersebut adalah harga pasaran tanah rata-rata pada waktu itu, namun yang membuat saya terdiam adalah pernyataan pak Basri. 

Beliau tidak mau berurusan dengan pihak ketiga, yang dimaksud pihak ketiga disini adalah makelar tanah atau di daerah kami di sebut pakang tanah. Jangan salah lo kalau anda tidak hati-hati anda bisa di rugikan oleh para pakang tanah tersebut, lalu bagaimana pula trik nya supaya terhindar dari para pakang tanah tersebut? Di propertyliar.blogspot.com saya telah membahas apa saja keuntungan dan kerugian bila memakai jasa para pakang tanah.

Kemudian syarat yang kedua adalah beliau tidak mau adanya termin, maksudnya pembayaran yang di lakukan secara estafet berangsur-angsur sesuai progres dari perumahan itu sendiri, sebab beliau memang tidak mau repot.

Pak Basri mengatakan bahwa pembayaran harus dilakukan secara cash, maksud pak Basri begitu harga sudah sepakat maka saya menyerahkan uang dan beliau menyerahkan sertifikat dengan surat perjanjian jual beli yang di buat dan di tanda tangani di depan notaris PPAT ( Pejabat Pembuat Akta Tanah ). Artinya jika 200 rb di kali 3000 m2 maka saya harus membayar tanah tersebut sejumlah 600 juta rupiah. Hmm dari mana uang nya pak..?? Dalam hati saya. Untuk mengakhiri pembicaraaan saya dengan pak basri saya menjawab “ baiklah pak Basri saya akan mempertimbangkan harga yang bapak sebutkan tadi dan setelah itu saya akan kembali dalam 2 hari untuk memutuskannya” sembari saya menjabat tangan beliau kemudian permisi untuk pamit.

Dalam perjalanan saya terus berpikir bagaimana cara nya membeli lahan itu. Namun saya coba menyampingkan pernyataan pak Basri tersebut setelah itu saya melanjutkan diskusi dengan rekan saya di kantornya dan menyampaikan semuanya. Sebenarnya diam-diam saya sudah pesimis untuk melanjutkannya sebab rekan saya mengatakan tidak boleh pakai uang untuk memulai bisnis properti, sebenarnya kalimat tidak boleh pakai uang itu adalah gaya bahasa dia untuk memotivasi saya saja pikir saya, sementara dengan tegas pak Basri hanya mau menjual tanahnya dengan pembayaran cash saya akui saya bingung bagaimana caranya.

Ternyata di luar dugaan, rekan saya ini sangat antusias dengan informasi yang saya dapatkan ini, sebab dia bisa membayangkan lokasi tanah tersebut juga dengan melihat GS ( gambar situasi ) pada foto copy sertifikat tanah tersebut yang saya pinjam pada pak Basri. Dengan muka berseri-seri rekan saya berseru “ kita akan menggarap proyek ini, dan kita akan mendapatkan untung besar!” saya tidak bereaksi, saya masih bingung di tengah dilema ini, pertanyaan yang sama dalam hati saya, bagaimana caranya? tanpa menanyakan kebingungan saya rekan saya tersebut menyuruh saya untuk bergerak cepat kemudian menyuruh saya mencari tukang gambar dengan sesegera mungkin, maksud dia arsitek untuk membuat gambar rumah yang akan kami bangun. Tapi saya menjawab, “nanti dulu, bagaimana dengan uang untuk membeli lahan tersebut?” rekan saya itu langsung tertawa dan menjawab, “hahaha pantas saja kamu bingung saya lupa belum menjelaskan semuanya, oke.. saya akan ajarkan kamu, tapi sebelumnya dia menyuruh karyawannya membuatkan minuman dan membeli rokok keluar karena kebetulan rok0k kami sama-sama habis, situasi ini sangat menyenangkan bagi saya, membicarakan bisnis sambil menyeruput kopi dan menghisap rok0k.

No comments:

Post a Comment